Pages

Friday, November 4

Surat Untuk Anakku


Surat Untuk Anakku
Tinta : Ummu Ammar

Hujung minggu lepas, saya menziarahi ayah setelah beberapa minggu dihambat kesibukan. Damai singgah di hati tatkala menatap wajah dan mendengar bicaranya. Terima kasih buat kakakku yang menjaga dan melayan ayah dengan baik. Terima kasih kakak..kerana membuatkanku dan anak-anak ayah yang lain tenang dan lega apabila memikirkan keselesaan ayah dibawah jagaanmu.Jazakillahi khairan khatira.

Saya pernah berbicara dengan anak-anak, kalau tiba saat saya tua seperti ayah, apakah mereka mahu menjagaku sebagaimana yang ibu saudara mereka lakukan? Mereka mengangguk mahu, meskipun saya tahu mereka masih muda untuk memahami situasi itu. Namun, harapan di hati ini tetap berbunga agar mereka mampu menjadi sandaranku kelak. Insya Allah.

Saya kongsi satu puisi dari laman youtube. Surat ayah dan ibu untuk anaknya. Sangat menyentuh hati.



Anakku ...ketika aku semakin tua,
Aku berharap kamu memahami,dan memiliki kesabaran untukku
Saat ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup di atas meja
Lantaran penglihatanku yang kian pudar, aku berharap kamu tidak memarahiku
Ketahuilah orang tua sepertiku sensitif jiwanya, selalu merasa bersalah jika kamu membentak


Ketika pendengaranku semakin hilang
Dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan
Aku berharap kamu tidak memanggilku TULI.
Mohon diulangi apa yang kamu katakan atau tuliskan untukku
Maaf, anakku . . aku semakin tua


Ketika lututku mulai lemah, aku berharap kau miliki kesabaran
Untuk membantuku berdiri, sebagaimana aku selalu membantumu,
Sewaktu kamu masih kecil dan bertatih


Aku mohon jangan pernah bosan denganku, ketika aku terus mengulangi apa yang aku katakan umpama kaset yang rosak,
Aku berharap kamu terus mendengar bicaraku
Jangan sesekali mengejekku atau bosan tuk mendengarkan suaraku ...
Apakah kamu ingat waktu kamu masih kecil dan kamu inginkan sebiji belon ???
Kamu ulangi permintaanmu berulang-ulang kali, sehingga kamu dapat apa yang kamu inginkan


Maafkan juga bauku ..bau insan yang sudah tua
Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi..tubuhku lemah sekali
Orang tua sepertiku mudah sakit kerana alah pada kedinginan
Aku jua berharap aku tidak jijik di matamu
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil ???
Aku selalu mengejarmu kerana kamu enggan mandi,
Anakku, aku menagih kesabaranmu terhadapku ...


Aku harap kamu bersabar ketika aku selalu lemah ...lantaran fitrah seorang tua ..
Kamu akan pasti mengerti jika kamu melaluinya kelak


Jika kamu memiliki waktu luang, aku berharap kita bisa berbicara
Walau hanya beberapa minit
Kerana aku kesunyian sepanjang waktuku, tiada teman untuk berbicara,
Aku tahu kesibukanmu dengan kerjaya
Jika kamu tidak berminat dengan bicaraku sekalipun
Aku mohon luangkan waktumu bersamaku ...
Apakah kamu ingat waktu kamu masih kecil ...
Aku selalu mendengar apapun bicaramu, tentang segala alat mainanmu ...


Maaf, ketika saatnya tiba ...saat aku hanya terbaring kesakitan
Ketika aku tidak mampu mengurus diriku
Aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk menjagaku..
Untuk saat-saat terakhir dalam hidupku


Aku mungkin tidak akan hidup lebih lama ...
Ketika kematian menjemputku, aku berharap kamu selalu bersamaku,
Dan memberikan kekuatan untukku menghadapinya


Dan jangan kamu bimbang wahai anakku ...
Pada Sang Pencipta ...aku akan memohon Kepada-Nya ..
Agar sentiasa memberkatimu


Kami menyayangimu, Terima kasih atas segala perhatianmu ...
Kami selalu mencintaimu sepenuh kasih sayang yang mendalam



Persembahan Untuk Ibu





Credit : http://www.youtube.com/user/hengcuy

Sumber ini adalah perkongsian daripada Blog Ummu Ammar
(http://ummuammar76.blogspot.com/2011/11/surat-untuk-anakku.html)

p/s : Terima kasih Kak Ummu Ammar kerana memberi izin untuk Nur berkongsi entri ni.

7 comments:

  1. Buat Kak Sal,
    Benar kak.. memang tersentuh hati ni.

    ReplyDelete
  2. semoga hari tua kelak kita bersama2 anak2 tersayang..
    sungguh tersayat hati membaca warkah itu.......

    terima kaish berkongsi kak nur

    ReplyDelete
  3. salam...
    sungguh menyayat hati kan kak nur...
    mcmmane lah agaknya bg org yg tak ada anak nanti...
    sapelah nk menjaga mereka di hr tua...
    atau ada anak tp tk dihiraukan masa muda...
    adakah masa tua anak tu akan menjaga mereka...
    kdg2 Allah menguji kita dgn sesuatu yg tidak terduga

    ReplyDelete
  4. Terima kasih nur..terasa dihati acik..usia semakin meningkat..
    acik berdoa semoga acik tidak menderita sakit yang lama..sehingga menyukarkan anak2..sebab acik tak de anak perempuan..

    ReplyDelete
  5. I'm Muhammad Fitri, from LiquidThread, we are the campaign agency to
    conduct "The Letter For The Future Contest', organized by AIA.

    This campaign is basically about providing opportunities for parents
    to have their say, advice's, even to express their feelings. It's all
    about saying the things that you consider inexpressible, and
    sometimes, the little things are the one that matters the most and to
    be read by your children in the future.

    We spotted your letter online and we feel it's nice and touching, we
    would like to put it in nice a time capsule for you, but if you feel
    like writing a new letter you can always head to our website.

    For more details please visit: http://lettersforthefuture.meltwaterrise.com or you can provide me your email address, for me to tell you more details about this campaign. Each letter submitted AIA will be donating RM 1 to charity.

    Thank you for your time, and have a nice day.

    Thanks and Best Regards,
    Fitri

    ReplyDelete

Terima kasih kerana sudi meninggalkan komen di dlm blog ini... Harap sudi singgah lagi.. :D