Khas buat semua teman2 siber Nur yang bergelar cikgu..
Kak Ultramama
Kak Dzana
Eriey
Ela (Doha, Qatar)
Kak Hazlin
Mama Alden
Kak Iris Ixora
(p/s: Kak Iris, blog akak Nur tak dapat buka..kenapa ye??)
dan guru-guru yang sudi bertandang ke blog Nur...
Sudilah kiranya terima kad yang tak seberapa ni tanda ingatan dan
letakkan di blog masing-masing.
Selamat menjalankan tugas mendidik anak bangsa...Ikhlas dari
Koleksi Sajak Guru
Guru Oh Guru
Berburu ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Ibarat bunga kembang tak jadi..
Dialah pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk manusia sebelum menjadi dewasa
Dialah Ibu dialah bapa juga sahabat
Alur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan menjadi hikmat
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang Ulamak yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis terkemuka
Jika hari ini siapa saja menjadi dewasa
Sejarahnya dimulakan oleh guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca
Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya
Di sebuah sekolah mewah di ibukota
Di bangunan tua sekolah hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribu buku
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa
Semakin bererti tugasnya kepada negara
Jadilah apapun pada akhir kehidupanmu, guruku
Budi yang diapungkan di dulang ilmu
Panggilan keramat ‘cikgu’ kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat.
-Petikan puisi Allahyarham Dato' Dr. Usman Awang (1979)- Sasterawan Negara
Berburu ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Ibarat bunga kembang tak jadi..
Dialah pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk manusia sebelum menjadi dewasa
Dialah Ibu dialah bapa juga sahabat
Alur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan menjadi hikmat
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
Jika hari ini seorang Presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang Ulamak yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Jika hari ini seorang penulis terkemuka
Jika hari ini siapa saja menjadi dewasa
Sejarahnya dimulakan oleh guru biasa
Dengan lembut sabarnya mengajar tulis-baca
Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya
Di sebuah sekolah mewah di ibukota
Di bangunan tua sekolah hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribu buku
Semakin terpencil duduknya di ceruk desa
Semakin bererti tugasnya kepada negara
Jadilah apapun pada akhir kehidupanmu, guruku
Budi yang diapungkan di dulang ilmu
Panggilan keramat ‘cikgu’ kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat.
-Petikan puisi Allahyarham Dato' Dr. Usman Awang (1979)- Sasterawan Negara
GURU
Dialah pemberi paling setia
Tiap akar ilmu miliknya
Pelita dan lampu segala
Untuk manusia sebelum menjadi dewasa
Dialah ibu, Dialah bapa juga sahabat
Aliur kesetiaan mengalirkan nasihat
Pemimpin yang ditauliahkan segala umat
Seribu tahun katanya menjadi hikmat
Di mana-mana dia berdiri di muka muridnya,
Di sebuah sekolah mewah di ibu kota
Di bangunan tua sekolah Hulu Terengganu
Dia adalah guru mewakili seribu buku
Semakin terpencil duduknya di pinggir desa
Semakin bererti tugasnya kepada negara
Jadilah apapun pada akhir kehidupanmu,
Guruku
Budi yang diapingkan di dulang ilmu
Panggilan keramat ‘cikgu’ kekal terpahat
Menjadi kenangan ke akhir hayat
Jika hari ini seorang Perdana Menteri berkuasa
Jika hari ini seorang Raja menaiki takhta
Jika hari ini seorang presiden sebuah negara
Jika hari ini seorang ulama yang mulia
Jika hari ini seorang peguam menang bicara
Joka hari ini seorang penulis terkemuka
Jika hari ini siapa saja menjadi dewasa
Sejarahnya dimulakan oleh seorang guru biasa
Dengan lembut sabarnya..mengajar tulis, baca…
-Petikan puisi Allahyarham Dato' Dr. Usman Awang- Sasterawan Negara
salam,
ReplyDeleteterima kasih atas ingatan. sorry baru sempat ambil
Wslm.. Sama2 Kak Hazlin... takpe Nur faham tentu banyak urusan lain yg oerlu dibereskan..
ReplyDeleteJaga diri kak..